Wednesday, September 18, 2013

Mengurus Student Visa Australia

Hello September!

Yup, kali ini saya mengawali usia saya yang ke-20 sekian di benua yang baru, jauh dari orangtua, adik, dan teman-teman saya. Saya menugaskan diri saya sendiri untuk studi di Australia (lha nggak ada yang nyuruh). Setelah membuat 4 macam usulan penelitian dan ditolak 7 kali oleh berbagai universitas, akhirnya Tuhan menempatkan saya di Queensland, Australia. Sekedar berbagi nih, cara mengurus visa studi Australia.

Sebetulnya kali ini saya dibantu oleh IDP (www.idp.com) untuk mempersiapkan visa, karena kesibukan saya. Berikut langkah-langkahnya:

1. Untuk bisa studi di Australia, pertama kali yang harus dilakukan adalah apply ke universitas dan program yang diinginkan. Untuk jenjang S2, di Australia ada dua macam: Master by coursework (ada kuliah) dan Master by research (tidak ada kuliah). Untuk jenjang S3, pada umumnya adalah by research, sehingga tidak ada kuliah sama sekali. Untuk mengambil program by research, yang dibutuhkan adalah koneksi supervisor. Ini yang susah, karena harus "kenal" para dosen di program yang dituju. Setelah dapat supervisor, maka biasanya aplikasi akan lebih lancar.

2. Setelah aplikasi lolos, maka tahap selanjutnya universitas akan mengirim Letter of Offer. Silakan diteliti terlebih dahulu sebelum menerima offer-nya, karena kadang-kadang ada kesalahan pada nama, alamat, dll. Kemarin saya berkali-kali protes karena nama saya tidak ditulis sesuai paspor. Offer biasanya datang bersama syarat asuransi. Kalau saya kemarin pakai OSHC dari Allianz. Untuk asuransi, biayanya memang mahal, namun itu adalah persyaratan visa.

3. Saat menerima offer inilah waktunya untuk menghubungi IDP, karena IDP perlu meminta izin universitas untuk menguruskan visa.

4. Setelah offer diterima dan dikembalikan, maka universitas akan mengirim Certificate of Enrollment (CoE), biasanya dalam bentuk elektronik (eCoE), dikirim ke e-mail. eCoE inilah yang nantinya digunakan sebagai dokumen untuk aplikasi visa.

5. Dokumen-dokumen yang diperlukan untuk aplikasi visa adalah sebagai berikut:
- Formulir 157A dan 956A / 1229 / 919 (ini tergantung tipe student visa yang diajukan, kemarin saya minta IDP untuk mengirimkan link download formulirnya)
- Formulir 26 dan 160 untuk Tes Kesehatan (formulir ini kemarin saya dapatkan di tempat saya tes kesehatan; harus di dokter yang ditunjuk oleh Kedutaan Australia)
- Pas foto ukuran 4x6 (berwarna) sebanyak 2 lembar
- Surat sponsor biaya dengan materai Rp6000 berisi: nama, alamat, nomer telepon sponsor (jabatan/hubungan dengan student), dan annual income sponsor. Kalau mendapatkan beasiswa penuh, syarat yang ini diganti conditions beasiswanya.
- Bukti asli keuangan dari sponsor, salah satu atau beberapa rekening (rekening koran 6 bulan terakhir, buku tabungan 3 bulan terakhir), dengan saldo rata-rata Rp400-450 juta (tergantung biaya sekolah). Kalau mendapatkan beasiswa penuh, syarat yang ini diganti conditions beasiswanya.
- Surat referensi bank (memuat lamanya jadi nasabah dan nominal tabungan). Kalau mendapatkan beasiswa penuh, syarat yang ini diganti conditions beasiswanya.
- SIUP/TDP dan NPWP bila sponsornya wiraswasta.
- Bila student di bawah 18 tahun harus melampirkan: Guardian Letter (CAAW) dan formulir 1229, Guardian Approval, Guardian ID & Police Check.
- Copy akte kelahiran (aslinya ditunjukkan ke IDP).
- Copy kartu keluarga (aslinya ditunjukkan ke IDP).
- Surat ganti nama (bila ada)
- Ijazah dan atau raport/transkrip (aslinya ditunjukkan IDP)
- Paspor dengan masa berlaku lebih dari 1 tahun
- Letter of Offer dan CoE
- Curriculum Vitae atau activity details jika tidak ada aktivitas resmi selama 6 bulan
- Surat Referensi Kerja/Cuti/Keluar (orangtua/student) yang memuat lamanya bekerja, penghasilan per tahun, alamat, dan nomer telepon perusahaan.
- KTP
- Personal Statement yang menyatakan tujuan belajar dan akan kembali ke Indonesia setelah selesai.

6. Biaya untuk pembuatan visa student Rp5.840.000, kalau melalui IDP kemarin saya transfer ke Mandiri.

7. Kira-kira seminggu setelah menyerahkan dokumen-dokumen tersebut, HAP ID untuk tes kesehatan akan diberikan melalui e-mail.

8. Untuk tes kesehatan, yang dilakukan adalah rontgen thorax dan tes urine (sehingga kalau perempuan jangan sedang menstruasi), serta harus dilakukan di RS/dokter yang ditunjuk kedutaan. Penderita TBC harus dikarantina 6 bulan sebelum bisa berangkat ke Australia.

9. Visa akan jadi kira-kira 2 minggu setelah tes kesehatan. Visanya dalam bentuk surat (pdf), dikirim melalui e-mail, bukan ditempel di paspor. Sehingga saat dibutuhkan, visa dapat dicetak kapan saja (misalnya saat membeli tiket pesawat).

10. Sebelum mendapatkan visa, dianjurkan untuk tidak membeli tiket pesawat.

Hehe, banyak dan cukup ribet ya prosedurnya? Umumnya, urusan visa tersebut memakan waktu 1 bulan. Visa kerja atau medical student mungkin akan berbeda, oleh karena itu saya anjurkan untuk dibantu oleh lembaga tertentu.

Apabila ada pertanyaan, silakan comment di bawah, semoga saya dapat membantu menjawabnya :)