Sunday, April 22, 2012

KL Unrevealed

Di Kuala Lumpur, objek-objek wisata relatif dekat dan dapat dijangkau dalam waktu beberapa menit menggunakan bis wisata ataupun LRT. Dari pengalaman saya tinggal di kota ini, ada tempat-tempat yang membutuhkan waktu khusus untuk menikmatinya (selain Genting Highland). Berikut tempat-tempat "istimewa" di KL.

Batu Cave

Batu Cave adalah kuil Hindu India. Seperti yang sudah kita ketahui, ada 3 ras mayoritas di Malaysia: Melayu, Cina, dan India. Batu Cave dapat dicapai menggunakan KTM Komuter dari KL Sentral. Harga tiket menuju Batu Cave dari KL Sentral RM1, namun tiket dari Batu Cave ke KL Sentral dua kali lipatnya, RM2. Batu Cave merupakan stasiun paling ujung KTM Komuter.


Kuil di Batu Cave terletak di dalam gua, di puncak bukit yang curam dengan ratusan anak tangga. Di sana juga terdapat patung dewa-dewa berukuran raksasa. Sebelum menaiki anak tangga, pengunjung akan disambut oleh patung emas berukuran raksasa. Di pelataran depan patung ada banyak burung merpati, sehingga jika ada orang mengagetkan mereka, burung-burung itu akan terbang serentak seperti adegan di film-film itu. Walaupun pemandangannya bagus, ada sisi buruknya, yaitu kita harus waspada terhadap kotoran burung dan baunya juga tidak sedap :))

Patung dewa raksasa (Anoman bukan sih?) di dekat pintu masuk

 Patung emas raksasa (lihat gua & anak tangga di sampingnya)

 Kumpulan merpati di pelataran bawah patung

Setelah ngos-ngosan naik tangga (saya sampai pingsan sesaat setelah sampai atas :S), sampai di atas ada berbagai tempat pemujaan. Papan-papan keterangan di sana ditulis dengan bahasa India, sehingga saya tidak mengerti artinya. Di bagian paling dalam gua tempat ibadah itu di atasnya terdapat lubang sebagai "lampu." Cahaya matahari menerobos masuk dari lubang itu (tapi kalau hujan ya airnya ikut masuk :p).

Ini anak tangganya, dilihat dari bawah

Saya pucat, habis pingsan

Lubang di dalam gua

 Tempat pemujaan

Saat turun, saya melewati gua yang menawarkan cave tour. Di pintu masuk gua itu banyak monyet berkeliaran. Perlu hati-hati juga karena monyet-monyet itu ganas, hehehe... Saya saja sampai takut mau melewati monyet-monyet itu. Saya tidak membeli paket susur gua karena mahal :p (sekitar RM20 per orang kalau tidak salah) dan baunya tidak sedap. Saat saya mengintip mulut gua, memang banyak kelelawar di sana :)))
Pemandangan dari atas, Petronas & KL Tower kelihatan :)

 Pemandangan saat turun

Pengunjung Batu Cave kebanyakan umat Hindu ras Tamil. Pendeta-pendeta di sana pun juga ras Tamil. Mereka melakukan macam-macam ritual. Ada yang mencukur habis semua rambut di kepalanya (nggak peduli cewek atau cowok) lalu melumuri kepala dengan bubuk berwarna kuning, ada juga yang meminta berkat dari nenek-nenek di dalam gua. Saat peringatan Thaipussam, Batu Cave ramai dikunjungi dan ada atraksi "tusuk pipi" di sana (hiiy.. seram).

Kuil yang di bawah bukit

 Pengunjung Batu Cave


Chinatown Ampang

Suatu hari saya diajak keluarga seorang teman kantor berbelanja kebutuhan dapur mereka di daerah Ampang, arah timur laut dari pusat kota. Waktu itu hari Minggu dan sepertinya masih terdapat sisa-sisa perayaan Chinese New Year sehingga jalan menuju ke sana macet. Alhasil kami agak kesiangan sampai di sana. Pasar sudah mulai sepi.

Di Ampang banyak bangunan toko cina yang tua. Agak mirip Malioboro tapi lebih sepi dan masih banyak terdapat huruf-huruf cina di toko-toko itu. Saya diajak berbelanja di pasar tradisional di Ampang. Orang sana menyebutnya "pasar becek," mirip di Indonesia sih. Saya jadi ingat ibu saya, biasanya saya yang mengantar beliau belanja di Pasar Demangan :)  Oiya, chinese food di Ampang enak lho! Tunggu post selanjutnya tentang kuliner Malaysia :p

Jalan di chinatown Ampang

 Pasar becek Ampang


Putrajaya

Putrajaya adalah pusat pemerintahan di Kuala Lumpur. Tidak seperti Jakarta yang gedung departemennya tersebar dimana-mana, walaupun Kuala Lumpur itu ibukota, gedung-gedung pemerintahannya juga terpusat di area tertentu, yaitu Putrajaya. 

Untuk mencapai Putrajaya diperlukan kendaraan pribadi atau taksi karena tidak sembarang transportasi umum melewatinya. Waktu ke sana, saya diantar oleh teman kantor saya dan suaminya yang baik hati :) Area Putrajaya berbukit-bukit dan jalannya berkelok-kelok. Jalanan di sana bersih dan rapi. Gedung-gedung pemerintahan berdiri megah di sana. Saya ke sana pada hari Minggu, sehingga suasananya sepi.

Oiya, sekedar informasi, karena Putrajaya merupakan pusat pemerintahan, maka untuk mengurus multiple entry visa atau visa kerja harus dilakukan di pusat imigrasi di sini. Kantor dan tempat tinggal Perdana Menteri juga terdapat di area ini (saya cuma lewat waktu itu :p).

Jalanan di Putrajaya (gedung ini yang saya masuki)

Putrajaya dilihat dari atas bukit

 Pemandangan dari atas bukit

Kami masuk ke salah satu gedung departemen (kalau tidak salah departemen olah raga atau sains, saya lupa --"). Gedungnya megah dengan beberapa eskalator yang tinggi ^^ Sampai atas, saya disuguhi pemandangan indah dari kaca teras bangunan.

Pemandangan dari dalam gedung

 Saya di dalam gedung

 Saya di depan salah satu gedung pemerintahan

Setelah berkeliling, akhirnya kami menuju Masjid Putra, masjid terbesar yang dibangun pada era Pak Mahatir. Masjid ini sangat megah, bahkan di dalamnya terdapat toko baju, souvenir, dan juga tempat-tempat makan. Saya sempat makan masakan Arab di sana :p
Masjid Putra dari depan

Halaman belakang Masjid Putra

Danau di halaman belakang

 Di danau ini bisa naik kapal, harganya RM30

Setelah dari Putrajaya, kami berkeliling kota sebentar, melihat Dataran Merdeka (tempat upacara hari kemerdekaan), gedung-gedung unik seperti kantor perusahaan KTM (Keretapi Tanah Melayu), kantor telekomunikasi (Telkom-nya Malaysia), perpustakaan nasional, dan juga istana Raja (yang lama, sebelum pindah, konon Raja pindah karena tempatnya terlalu ramai :).

Istana Negara yang lama

Ini istananya

 Saya di depan pintu masuk Istana Negara


Petronas di Malam Hari

Menurut saya Menara Petronas akan lebih indah pada malam hari daripada siang hari. Saya berkesempatan melihat Petronas di malam hari saat saya janjian untuk bertemu teman kuliah saya yang sedang S2 di Kuala Lumpur. Teman saya ini berulang tahun dan mengajak saya untuk bertemu di Suria KLCC, mall di antara menara kembar Petronas.

KLCC (Kuala Lumpur Convention Centre) dapat dicapai dengan LRT. Tarifnya kira-kira RM2 dari tempat tinggal saya, Bangsar. Sambil menunggu gelap, saya berjalan-jalan di mall Suria KLCC. Di dalam mall ada semacam "Taman Pintar" yang dibuat oleh Petronas. Restoran "Bumbu Desa" pun ada di dalam Suria KLCC :D

Malaysia baru gelap pada pukul 19:30 (maghrib di sana jam segitu). Begitu gelap, saya menuju halaman belakang Suria KLCC. Melihat air mancur sesaat, lalu memotret Petronas dari sana. Setelah puas di halaman belakang, saya pindah ke depan dan memotret keindahan gemerlap Petronas di malam hari... 

Air mancur di belakang Suria KLCC

Petronas dari belakang Suria KLCC

Petronas dari depan

Teman saya, Titoeyt, dan saya :)

    Air mancur di depan Petronas

No comments:

Post a Comment