Tulah pertama: Air menjadi darah
Hal ini dapat dilihat di Antartika. Terdapat air terjun menyerupai darah. See:
Di India, ada hujan darah. See:
Sadly, tampaknya peperangan dan kerusuhan yang terjadi di zaman modern ini dapat mengubah air menjadi darah pula. Di Indonesia sendiri, sebelum paskah ada kerusuhan Temanggung dan pertentangan Ahmadiyah. Belum lagi kerusuhan revolusi Timur Tengah, termasuk Mesir dan Libya. Berapa banyakkah darah yang tumpah?
Tulah kedua: Katak
Di Jepang sudah terjadi hujan ikan (temannya katak, hehehe) setelah tsunami dan laut terkontaminasi nuklir. Banyak ikan aneh nyasar.
Tulah ketiga: Nyamuk
Zaman Musa, mungkin nyamuk 'didatangkan' untuk memberi makan katak, hehehe... Tapi saat ini -terutama di daerah tropis- penyakit-penyakit yang diperantarai nyamuk masih mengancam. Mulai dari DBD, malaria, kaki gajah, dan sebagainya.
Tulah keempat: Lalat pikat
Lagi-lagi serangga. Masih ada lalat tse-tse di Afrika dan lalat masih menyebarkan penyakit seperti kolera dan disentri.
Tulah kelima: Penyakit sampar pada ternak
Ini juga sempat menyerang manusia di zaman modern ini. Masih ingat penyakit anthrax? Sapi gila? Dari mana datangnya penyakit ternak yang membahayakan itu?
Tulah keenam: Barah
Barah adalah semacam penyakit. Ya, berbagai penyakit baru bermunculan saat ini. Penyakit tersebut dapat mematikan manusia dan belum ada obatnya. Sebut saja HIV-AIDS dan berbagai flu yang 'bermutasi'. Para farmasis sampai saat ini masih berjuang menemukan obatnya. Mengapa muncul penyakit demikian?
Tulah ketujuh: Hujan es
Yang ini telah terbukti. Beberapa waktu lalu sebelum Paskah, ada hujan es di Jakarta, Ibukota Indonesia yang terkenal sebagai negara tropis. Tidak kalah mengherankan dengan hujan es pada zaman Musa di Mesir. Yang aneh pula, di saat seharusnya musim kemarau pada bulan November-Desember, malah turun salju di Australia!! Yah, mulai terbalik-balik.
Tulah kedelapan: Belalang
Ulat bulu dan belalang mendadak bermunculan di Probolinggo dan kota-kota lainnya. Hal ini merupakan 'bencana' alam bagi masyarakat.
Tulah kesembilan: Gelap gulita
Di zaman modern ini, gelap gulita akan terjadi bila listrik mati (dimatikan PLN, hehehe). Listrik mati karena kekurangan sumber daya generator/pembangkit listrik. Salah satu penyebabnya, bahan bakar fossil terus dieksploitasi tanpa usaha pembaharuan. Ya, suatu hari nanti bila bahan bakar tersebut habis, maka dunia akan gelap gulita.
Tulah kesepuluh: Kematian anak sulung
Dalam budaya patriarchal Timur Tengah yang kuat, kedudukan anak sulung -terutama yang laki-laki- sangat penting. Raja/Pharaoh pun akan digantikan oleh anak sulungnya. Oleh karena waktu itu Mesir tidak sadar-sadar juga, maka Tuhan memperingatkan kembali dengan 'mengambil' anak sulung mereka. Kejadian belum lama ini mengingatkan saya kepada tulah kesepuluh. Pemimpin Libya, Khadafi baru saja kehilangan salah seorang anaknya karena suatu serangan. Kebetulan kedudukan sang anak cukup penting di dunia politik Libya. Di dunia modern ini, akankah Tuhan mengingatkan kita bila kita terus berada dalam kesalahan?
Selain "mencocokkan" tulah-tulah tersebut, zaman sekarang muncul hal-hal ajaib yang tadinya hanya ada dalam dongeng. Sebut saja buku yang bisa meledak dan bajak laut. Hari gini masih ada bajak laut! Bagaikan dongeng...
Orang juga jadi hobi membolak-balik fakta, sehingga membingungkan "korbannya". Yang seharusnya salah menjadi benar, dan sebaliknya. Maraknya kembali isu terror baru-baru ini mengindikasikan bahwa ancaman "bolak-balik fakta" atau brainwash masih tersebar di mana-mana. Orang mudah dihasut. Di televisi, siaran berita serius malah menjadi konyol, karena para pembicara sibuk membolak-balik fakta. Contohnya: kasus Prita Mulyasari, konsumen protes kok malah dituntut dan negara diam saja; DPR memboroskan uang rakyat untuk plesir dan membangun gedung, dan lagi-lagi nggak ada yang bisa menyadarkan bahwa itu salah; kasus suap, korupsi, dan money laundering yang semakin nggak jelas tersangkanya; terror dan brainwash, seolah-olah Tuhan menyuruh orang untuk membunuh, padahal Tuhan tidak pernah menyuruh untuk merusak ciptaan-Nya sendiri, apalagi menghilangkan nyawa. Terlalu banyak hal yang perlu "diingatkan".
Pesan yang saya tangkap dari fenomena-fenomena di sekitar hari raya Paskah ini adalah "Segeralah bertobat dan perbaiki cara pandang/cara hidup yang salah." Tuhan sudah memperingatkan melalui beberapa fakta di atas dan Tuhan masih sabar menunggu kita untuk kembali ke jalan yang benar. Selamat Paskah!
renungan paskah yang fun! had u seen "The Reaping"? jg tentang 10 tulah. ada satu adegan (saat ada ternak mati kayaknya) yang jelasin secara ilmiah ttg tulah tsb.
ReplyDeleteHahaha, thank you ^^ Yup, aku tau "The Reaping" tapi belum nonton. Ini aku coba cocokkan "peringatan" dari Tuhan untuk zaman sekarang, hehehe...
ReplyDelete